Rabu, 13 November 2013

Buku Cerita Anak tentang Tanda Lahir pada Kulit Anak

Sekitar satu dari sepuluh bayi lahir dengan anda lahir vaskular (pembuluh darah). Bentuknya bisa beragam, seperti hemangioma , PWS (port wine stain), atau malformasi vena .
Intervensi dini adalah kunci untuk terapi bagi kesehatan fisik dan juga psikologis anak.

Walaupun tanda lahir dari pembuluh darah sebagian besar tidak berbahaya, dampak psikologis yang diderita anak akibat perlakuan teman-teman dan lingkungan sekitar dapat sangat mengganggu percaya diri dan kebahagiaan anak.

Martha & Grant Griffin dari Dallas, Texas, USA adalah pasangan berbahagia yang dikaruniani seorang putra, Barron. Setelah Barron lahir dengan tanda lahir pembuluh darah jenis PWS, yang menutupi sisi kanan wajahnya, Martha dan Grant Griffin, menyadari bahwa itu membuat Barron menjadi  obyek tatapan dan komentar lingkungan sekitar mereka.

Martha & Grant melihat kebutuhan untuk buku anak-anak dengan karakter utama yang memiliki tanda lahir. Tujuan mereka adalah untuk mengajar anak-anak untuk menerima diri sendiri dan menerima adanya perbedaan satu sama lain, sejak usia dini. Lahirlah buku "Sam's Birthmark".

Buku ini menjelaskan tanda lahir pembuluh darah untuk anak-anak, membahas bagaimana setiap orang berbeda dan mengapa hal itu bukan menjadi masalah, menawarkan orang tua tips tentang cara untuk membahas mengapa setiap anak adalah unik, membahas pentingnya toleransi bagi orang lain dan upaya untuk menanamkan kepercayaan pada anak-anak dengan mengajarkan mereka di usia dini untuk menerima tanda lahir mereka sebagai "keren".

Silakan kunjungi www.samsbirthmark.com untuk informasi lebih lanjut ya..


disadur dari : http-/www.samsbirthmark.com/about-us/

Kamis, 10 Oktober 2013

BOTOX untuk Crow's Feet (kerut sudut mata) : approved by FDA

Bosan melihat kerut di wajah?
BOTOX merupakan salah satu pilihan yang aman dan efektif..

BOTOX merupakan treatment yang aman dan efektif untuk mengurangi kerut dinamis (kerut yang muncul saat ekspresi) terutama di area 1/3 atas wajah.

Berita baiknya, FDA telah menyetujui indikasi kerut glabellar (kerut di antara kedua alis mata), dan juga kerut sudut mata atau crow's feet.

Berita lengkapnya silakan dibaca ya..

Disadur dari mctoday.net/practicaldermatology/dermwire/

Jumat, 13 September 2013

To Tan or Not To Tan..


Akhir - akhir ini, fenomena tanning mulai kembali menjadi trend di beberapa kalangan. Kulit putih bukan lagi dianggap menjadi satu-satunya kulit yang cantik. Sekarang ini, kulit yang tan juga dianggap sebagai kulit yang cantik dan eksotis. Para wanita yang menginginkan kulit tan, tidak segan melakukan tanning untuk kulit. 

Tapi, seberapa aman sebetulnya tanning ini? 
Yuk, kita bahas bersama mengenai tanning.. 

Sejak kapan orang mulai gemar tanning (menggelapkan kulit)?
Pada tahun 1920, perintis desainer dan fashion icon Coco Chanel mempopulerkan ide tanning. Sejak saat itu, berjemur di bawah matahari mulai dianggap dianggap identik dengan kesenangan, relaksasi serta kesehatan.

Mulai sekitar tahun 1960an, kulit yang tan menjadi tanda keistimewaan dan menandakan kelas sosial yang lebih tinggi. Kulit tan mencerminkan seseorang memiliki waktu luang dan uang untuk bepergian ke tempat-tempat tropis eksotis yang kaya matahari. Kulit tan juga mencerminkan antusiasme untuk kegiatan outdoor, dan, dikaitkan dengan kebugaran fisik dan kesehatan yang prima.

Tentu saja, tidak semua orang memiliki waktu atau uang untuk mengambil liburan tropis, maka lahirlah tanning buatan. Tanning bed UV mulai muncul di AS pada 1978. Mulai 1980-an dan 1990-an praktek tanning sudah dikenal luas di US kemudian meluas ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. 


Apakah aktifitas tanning ini berbahaya bagi kulit?
Ya, tanning bagaimana pun caranya  memiliki  risiko kesehatan yang serius. Sebuah laporan terbaru oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker, (IARC), bagian dari Organisasi Kesehatan Dunia, menyimpulkan bahwa perangkat tanning indoor (tanning beds) lebih berbahaya daripada yang diperkirakan sebelumnya. Paparan radiasi UV, baik dari tanning bed matahari atau dalam ruangan, dapat menyebabkan:
- Kanker kulit
- Kulit terbakar
- Penuaan dini kulit : Tanning menyebabkan kulit kehilangan elastisitas dan keriput sebelum waktunya. Hal ini mungkin baru muncul bertahun-tahun setelahnya.
- Kerusakan mata (baik jangka pendek dan jangka panjang) : Paparan radiasi UV dapat menyebabkan kerusakan permanen pada mata.
- Penekanan system kekebalan tubuh. : Radiasi UV-B dapat menekan berfungsinya sistem kekebalan tubuh dan pertahanan alami kulit, sehingga tubuh lebih rentan terhadap penyakit, termasuk kanker kulit.
- Reaksi alergi:  Beberapa orang yang sangat sensitif terhadap radiasi UV dapat mengalami bercak merah gatal pada area tanning.

Beberapa hal yang akan lebih meningkatkan risiko efek samping tanning:

- Tidak untuk memakai kacamata yang disediakan, yang dapat menyebabkan cedera mata pendek dan jangka panjang.
- Tanning saat menggunakan obat tertentu atau kosmetik yang dapat membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar UV.
- Mulai tanning dengan eksposur panjang yang dapat menyebabkan kulit terbakar.
- Tidak mengikuti waktu paparan yang disarankan untuk jenis kulit .



Obat apa saja yg digunakan dalam tanning?
Bergantung jenis tanning yang digunakan, obat/alat/metode yang dipakai berbeda.

a. Tanning Lamp/Bed
Seperti matahari, lampu yang digunakan dalam tanning lamp/bed memancarkan radiasi UV. Beberapa lampu memancarkan radiasi UVA dan UVB, dan beberapa lainnya hanya memancarkan UVA.

b. Tanning Lotion dan Semprotan tanning (tanpa matahari)
Jenis tanning ini tidak menggunakan sinar, melainkan menggunakan cairan kimia.  Kulit akan dilapis dengan dihidroksiaseton (DHA). DHA berinteraksi dengan sel-sel lapisan kulit teratas di epidermis untuk menggelapkan warna kulit menyerupai tan, hasilnya dapat berlangsung selama beberapa hari.

DHA diperbolehkan untuk digunakan secara eksternal (dari luar) untuk ‘mewarnai’ kulit, tapi harus dengan hati-hati. DHA tidak boleh terhirup, tertelan, atau terkena area yang berselaput lendir termasuk bibir, hidung, dan daerah di sekitar mata (dari bagian atas pipi hingga di atas alis).

Umumnya produk-produk ini belum mengandung tabir surya. Selalu gunakan tabir surya sedikitnya 30 menit sebelum keluar ruangan.

c. Tanning Pil
Berbagai iklan menjanjikan kulit tan hanya dengan mengkonsumsi pil tertentu. Pil-pil itu tidak aman sehingga sebaiknya jangan digunakan.

Beberapa pil mengandung pewarna canthaxanthin. Ketika canthaxanthin diminum dalam jumlah banyak, warna kulit dapat berubah menjadi oranye hingga coklat. Hal ini juga dapat menyebabkan masalah kesehatan serius seperti kerusakan hati, biduran, dan gangguan mata (canthaxanthin retinopati). 


Biasanya setelah tanning bisa bertahan berapa lama?
Karena kulit secara teratur setiap bulan akan mengalami pergantian dengan kulit baru, maka tan harus terus dijaga supaya bisa bertahan. Untuk mendapatkan tan yang baik, tanning perlu dilakukan bertahap sekitar 6-10 sesi, lalu cukup dilakukan 1 minggu/x untuk mempertahankan tan.

Mengapa orang yg tanning terkadang kegelapan kulitnya tidak merata?
Karena terkadang ada area kulit yang sejak awalnya (sebelum tanning) memang warnaya berbeda (lebih gelap atau lebih putih) dibandingkan kulit normalnya. Sehingga setelah tanning, terkesan warnanya tidak merata. 

Apakah tingkat kegelapan bisa diatur ketika tanning, mau gelap sekali, sedang atau cuma agak gelap?
Ya, kegelapan bisa diatur saat melakukan tanning, tapi sebaiknya gunakan patokan berdasarkan jenis kulit

Jenis Kulit        Minggu 1          Minggu 2          Minggu 3          Minggu 4
Kulit Tipe I        Tidak dapat cokelat. Sebaiknya tidak melakukan tanning.
Kulit Tipe II       3 menit             5 menit             8 menit             12 menit
Kulit Tipe III       3 menit             5 menit             8 menit             15 menit
Kulit Tipe IV     4 menit            8 menit             13 menit           20 menit
Kulit Tipe V      5 menit             9 menit             16 menit           20 menit
Kulit Tipe VI     6 menit             10 menit           16 menit           20 menit



Apa hal yang harus diperhatikan sebelum menjalani tanning? 
Hal2 yang harus diperhatikan sebelum tanning :

a. Tanning Spray
Sebelum melakukan tanning spray di salon tanning, tanyakan terlebih dahulu :

-       Apakah mata dan daerah sekitarnya dilindungi?
-       Apakah hidung, mulut, dan telinga dilindungi?
-       Apakah kita dilindungi dari menghirup spray tanning melalui hidung atau mulut?
Jika jawaban untuk semua pertanyaan ini adalah "tidak," maka sebaiknya cari salon lain, karena berarti ada risiko terpapar bahan kimia yang berpotensi membahayakan.

b. Self-tanning dengan produk tanning yang dijual bebas.
Jangan lupa berhati-hati saat kan melakukan self-tanning di rumah. Umumnya produk tanning yang dijual bebas mengandung DHA, dan bisa didapat dalam berbagai sediaan,  seperti lotion, krim, dan semprotan. Ikuti petunjuk pada label secara seksama dan hati-hati untuk tidak kena area mata, hidung, atau mulut.

c. Tips tanning dengan tanning bed :
- Cek keamanan tanning bed di tanning salon anda, pastikan semua tanning bed memiliki label peringatan, timer akurat, kontrol berhenti darurat, dan termasuk jadwal paparan dan kacamata pelindung.
- Pastikan untuk memakai kacamata yang disediakan, gunakan ukuran yang pas dan cek bahwa kacamata tidak retak.
- Mulai pelan-pelan dan gunakan waktu eksposure singkat untuk mendapatkan tan secara bertahap.
- JANGAN menggunakan waktu bukaan maksimum pada saat pertama kali menjalani tanning karena risiko kulit terbakar dan kanker kulit.
- Ikuti prosedur yang disarankan sesuai dengan jenis kulit Anda.
- Tetaplah pada batas waktu yang disarankan dan jangan diperpanjang.
- Setelah mencapai kulit tan, jalanilah tanning paling sering 1x/minggu dan tidak lebih. Tergantung dari jenis kulit tiap orang, bahkan tanning bisa dilakukan 2-3 minggu sekali.


Siapa yang sebaiknya tidak melakukan tanning? 

Bila ada salah satu kondisi dibawah ini, sebaiknya hindari tanning:
-    Kulit mudah terbakar sinar matahari dan tidak pernah menjadi coklat setelah berjemur dibawah matahari.
-          Memiliki riwayat keluarga kanker kulit.
-          Mengkonsumsi obat yang dapat membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar UV.
Setelah menjalani tanning (apapun metodenya), penting untuk selalu menggunakan tabir surya sebelum beraktivitas di luar ruangan. Pilih tabir surya yang memproteksi UVA dan UVB, dengan kadar SPF minimal 30. Bila sering berkerigat, aplikasikan ulang tabir surya tiap beberapa jam.
Selalu gunakan pelembab kulit secara rutin sedikitnya 2x/hari setelah mandi. Kulit yang sehat dan lembab akan lebih murah menjadi tan, dan lebih lama mempertahankan tan. Minum cukup air dan makan cukup buah dan sayur.



Apakah kulit gelap itu sudah menjadi trend saat ini? Mana yg lebih penting kulit gelap/terang atau kulit yang sehat?

Kini daya tarik kulit tan mulai memudar. Masyarakat mulai paham bahwa 90 persen dari semua kanker kulit berhubungan dengan paparan ultraviolet matahari (UV), yang juga menyebabkan kerusakan mata, penekanan sistem kekebalan tubuh, dan penuaan kulit (keriput , kulit kasar dan timbul bintik-bintik coklat).

Publik telah sadar akan risiko jangka panjang dari tanning (baik berjemur di bawah matahari ataupun menggunakan tanning beds).  Masyarakat yang “style & health conscious” telah meninggalkan tanning dan mulai melindungi diri dari matahari dan belajar mencintai warna kulit alaminya. Sarah Brown, Direktur Kecantikan Vogue, berkomentar: “A healthy glow does not mean a tan, and I think that’s what we have to clear up. A healthy glow is your skin tone, glowing.” – harus diperjelas bahwa kulit yang sehat bercahaya tidak berarti kulit yang tan. Kulit yang sehat akan tampak bercahaya, apapun warnanya.-

Pada tahun 2008, Yayasan Kanker Kulit di US menarik orang untuk berhenti tanning dengan kampanye Go with your own Glow TM yang mendorong perempuan untuk mencintai - dan melindungi - kulit mereka, apa pun warna alaminya.  Kampanye ini berhasil mengumpulan $ 4.400.000 dari iklan yang disumbangkan dan telah mencapai lebih dari 360 juta pembaca.

Memiliki kulit sehat jauh lebih berharga daripada kulit yang coklat karena pajanan UV berlebih (baik karena berjemur matahari maupun karena buatan melalui tanning beds). 

Cintai warna kulit alami kita, kulit alami kita adalah kulit sehat kita, tidak perlu diputihkan atau digelapkan secara artificial.
Setuju? 

Salam kulit sehat.. 




Sabtu, 17 Agustus 2013

Melindungi Kulit Kala Haji


Halo..
Untuk teman-teman yang akan berangkat Haji atau Umroh, kesehatan kulit penting dijaga selama disana.. Dan tentunya karena cuaca disana berbeda dengan cuaca di Indonesia, maka perawatan kulitnya pun berbeda.

Untuk kulit sehat selama Umroh dan Haji, silakan disimak artikel saya di majalah Dokter Kita Edisi Agustus 2013, halaman 60-61.
Saya lampirkan disini juga ya, supaya teman-teman yang tidak dapat menemukan majalahnya bisa ikut baca.. 
Silakan di-klik di gambar artikelnya untuk memperbesar gambarnya ya..

Salam kulit sehat.. 


Halaman 1 dari 2 halaman

Halaman 2 dari 2 halaman 



Rabu, 07 Agustus 2013

Lebaran tlah tiba..

Untuk semua teman yang merayakan..

Selamat Idul Fitri dan Maaf lahir batin.. 


Sabtu, 03 Agustus 2013

Restylane Cadaver Hands-On MasterClass in Singapore General Hospital

Beruntung sekali saya mendapat kesempatan mengikuti Restylane Cadaver Hands-On MasterClass in Singapore General Hospital, awal Agustus kemarin. 

Hari pertama diisi dengan teori dari para ahli dari Mancanegara, favorit saya adalah dr. Allen Huang (Taiwan) dan dr. Moon (Korea).  Fokus utama nya adalah bagaimana kita dapat memberikan hasil Filler lebih baik untuk pasien dengan pengetahuan tentang anatomi dan tehnik yang baik, yang juga akan membantu untuk mengurangi risiko komplikasi dan efek samping yang dapat timbul. Pengetahuan untuk deteksi dini dan mengatasi komplikasi juga dibahas dengan detail. 

Hari kedua merupakan workshop. By far, workshop ini merupakan workshop ter-advance yang saya ikuti. Kami para dokter dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil terdiri dari 3-4 dokter tiap kelompok. Tiap kelompok mendapatkan 1 buah kepala kadaver. Kemudian kami bergantian menyuntikkan filler yang telah diberi pewarna pada area-area yang dibutuhkan, setelah selesai, area-area tersebut kami buka untuk mengetahui kedalaman dan lokasi filler yang disuntikkan, sekaligus mendapatkan visual secara langsung lokasi otot, tulang dan pembuluh darah di dalam kulit.  

Betul - betul pengetahuan yang sangat berharga. 







Sabtu, 20 Juli 2013

Menghilangkan bercak merah bekas jerawat

Jerawat merupakan masalah yang banyak dikeluhkan pasien saat berkonsultasi. Setelah masalah jerawat stabil teratasi, masalah selanjutnya yang banyak mengganggu pasien adalah masalah bekas jerawat.

Bekas jerawat dapat beragam, yaitu : 
1. Eritema pasca acne : bekas jerawat berupa warna kemerahan yang rata
2. Hiperpigmentasi pasca acne : bekas jerawat berupa warna coklat kehitaman yang rata
3. Acne Scar : jaringan parut bekas jerawat

Khusus di artikel ini, yang akan kita bahas adalah terapi untuk bekas jerawat kemerahan rata yang di dunia medis dikenal sebagai eritema pasca acne.
Untuk terapi acne scar dapat dibaca disini ya.. Terapi Acne Scar

Gambar disadur dari : http-//thescienceofacne.com/ 

Eritema pasca acne atau yang disingkat sebagai EPA, sebetulnya tidak bersifat permanen. Apabila ditunggu, dengan waktu EPA akan memudar perlahan kemudian menghilang. Namun waktu yang dibutuhkan untuk EPA menghilang memang sangat beragam bergantung dari kulit tiap pasien. 
Beberapa pasien dapat hilang sekitar 3-6 bulan, beberapa malah dapat lebih cepat lagi yaitu 1-3 bulan. Namun, pada sebagian besar pasien, EPA membutuhkan waktu 6-12 bulan untuk hilang dengan sendirinya. 
Dan selama EPA belum hilang, pasien akan terus tampak seperti masih berjerawat walaupun sebetulnya bila diraba sudah rata dengan kulit dan tidak ada jerawat lagi. Dan hal ini umumnya dirasa mengganggu untuk pasien. 
Bila EPA dirasa mengganggu, maka dapat dilakukan terapi untuk mempercepat hilangnya EPA. 

Umumnya, terapi EPA dibagi menjadi 2 tahap. 
Tahap pertama dimulai dengan memberikan krim yang mengandung bahan aktif. Salah satu bahan aktif yang banyak dipakai adalah azeleic acid (asam azeleat). Krim berfungsi membantu mempercepat hilangnya bekas warna kemerahan. Krim digunakan setiap hari dirumah dan dinilai hasilnya setelah minimal 1 bulan. 

Bila dirasa ada perbaikan, maka krim diteruskan hingga bercak kemerahan menghilang. Namun apabila dirasa perbaikan minimal atau kurang, maka dapat dilanjutkan ke terapi tahap lanjut, yaitu dengan menggunakan Laser V-beam Perfecta. 

Terapi EPA dengan Laser V-beam Perfecta umumnya perlu dilakukan sebanyak 3-4 kali dengan interval 1 bulan. Setiap kali laser, bercak merah akan tampak lebih merah selama sekitar 3-5 hari hingga maksimal 1 minggu. Setelah itu bercak merah perlahan memudar. Setelah 4 kali terapi, umumnya sudah dicapai perbaikan yang signifikan. 

Demikian, mudah-mudahan berguna ya..
Salam kulit sehat.. 

   


Jumat, 19 Juli 2013

Pilihan Terapi Acne Skar


Acne Scar atau skar/jaringan parut akibat jerawat merupakan masalah yang sering dikeluhkan pasien saat datang konsultasi. Terkadang pasien datang masih dalam fase jerawat aktif, dan kadang pasien datang sudah dalam fase bekas jerawat. Dalam fase jerawat aktif, dimana masih ada jerawat (baik yang meradang maupun hanya komedo), bukan merupakan waktu yang tepat untuk mengobati skar. Sebaiknya pengobatan ditujukan untuk mengatasi dan stabilisasi jerawat dahulu. Setelah jerawat teratasi, pasien masuk ke dalam fase bekas jerawat. Di fase ini, sudah tidak ada jerawat lagi, hanya bekas jerawat saja. 
Bekas jerawat dapat meliputi bekas warna kemerahan, bekas warna kehitaman, dan skar.
Untuk bekas warna kemerahan terapi terbaiknya adalah laser V-beam, dan untuk bekas warna kehitaman terapi terbaiknya adalah kombinasi krim dengan Chemical Peeling (Office Peeling, BHA, Light Peeling), terkadang Laser Pigmen. 
Di artikel ini akan kita bahas yang untuk skar saja ya..

http-/www.ringpfeildermatology.com/images/internal/scar-types


Sebelum memilih jenis terapi, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan :
1.     Kegiatan dan aktivitas sehari-hari. Yang harus diperhatikan : kegiatan sehari-hari banyak terkena panas matahari berlebih , sering diluar ruangan, sering traveling ke tempat yang cuacanya berbeda, harus wajib full make-up setiap hari, harus bertemu klien setiap hari, sering olahraga yang diluar ruangan (basket, diving, dll). Kegiatan-kegiatan ini dapat berpengaruh pada risiko efek samping yang mungkin timbul. Selain itu juga apakah waktu penyembuhan dan kondisi kulit paska tindakan akan mengganggu kegiatan sehari-hari.
2.     Budget vs hasil yang diharapkan. Semua pasien pastinya menginginkan hasil yang seoptimal mungkin dengan biaya se-ekonomis mungkin. Namun tentunya jangan memaksakan untuk melakukan tindakan dengan biaya yang diluar kemampuan hanya demi hasil.  

Laser Fraxel
Disadur dari - http-//www.skincentral.com
Berikut adalah berbagai pilihan terapi untuk Acne Scar :

Pilihan 1. Chemical Peeling
Pilihan yang paling simple dan sederhana adalah Chemical Peeling. Untuk khusus masalah acne scar, Chemical Peeling yang sering digunakan antara lain adalah TCA. Peeling dilakukan 4 hingga 8 minggu sekali bergantung kekuatan dan konsentrasi cairan peeling yang digunakan, dan dilakukan sebanyak 4 kali. 
Setelah Peeling akan terjadi pengelupasan kulit selama sekitar 1 minggu. Kemudian akan tumbuh lapisan kulit baru dengan kolagen baru, sehingga diharapkan perlahan-lahan skar akan naik dan memudar.
Hasil perbaikan skar dengan Peeling tidak sebaik terapi lain yang akan kita bahas disini, namun cukup memberikan perbaikan. Perbaikan yang diharapkan dengan 4x Peeling berkisar 20-30%.

Pilihan 2. DermaRoller atau DermaPen atau CRT 
Pilihan berikutnya adalah dengan DermaRoller (Collagen Induction Therapy) atau DermaPen atau Collagen Rejuvenating Therapy. Terapi ini bukan laser, melainkan menggunakan jarum-jarum kecil yang khusus ditujukan untuk skar. Tindakan dilakukan 1-2-4 minggu sekali sebanyak 5 kali. 
Tiap kali pengerjaan, kulit diarea skar yang dikerjakan akan tampak merah, umumnya berlangsung sekitar 3-5 hari. Diharapkan terjadi proses pembentukan kolagen baru yang akan memudarkan skar yang ada. 
Perbaikan yang diharapkan lebih baik dari hasil dengan Peeling, walaupun masih tidak sebaik hasil dengan Laser. Hasil perbaikan skar yang diharapkan berkisar 30-50%.
Gambar disadur dari www.microneedlingshop.com - Salah satu contoh alat dermapen atau CRT. 


Pilihan 3. Laser Fraxel dan Smartxide
Handpiece Laser Smartxide
Pilihan selanjutnya adalah Laser. Ada 2 Laser yang sering saya gunakan untuk terapi Acne Scar, yaitu Fraxel dan Smartxide. Bahasan lanjut mengenai kedua laser ini silakan dibaca di sini ya..



Tindakan dilakukan sekitar 4 – 6 kali dengan jarak 1 bulan sekali. Tiap kali setelah tindakan, kulit wajah akan tampak merah, berkisar 1 minggu. Energi laser yang masuk ke dalam kulit akan merangsang pembentukan kolagen baru yang akan memperbaiki skar yang ada. 
Hasil perbaikan terapi dengan Laser adalah yang paling baik dibandingkan terapi lain. Perbaikan yang diharapkan adalah berkisar 50-70%.

Nah, mudah-mudahan artikel ini bisa membantu teman-teman dalam memilih terapi yang tepat untuk acne scar ya..
Salam kulit sehat..

Senin, 08 Juli 2013

Laser Smartxide, hilangkan skar yang mengganggu


Sudah lama saya ingin menulis tentang Smartxide. Tapi entah kenapa selalu terlupa dan saya end up menulis tentang topik lain.
Beberapa waktu lalu, saya teringat lagi setelah “diingatkan” oleh rekan pembaca,  Erik dari Balikpapan, untuk menulis tentang Smartxide.

Maka, yuk kita simak bersama ulasan saya tentang Smartxide..
Sengaja polanya saya copas dari Fraxel, supaya teman-teman lebih mudah untuk membandingkan ke-2nya ya..





Smartxide? Laser apa sih itu?
Smartxide (Sx) adalah prosedur laser yang membantu untuk meremajakan kulit. Smartxide termasuk jenis laser fractional, teknologi di mana ribuan kolom laser mikroskopis yang tidak terlihat mata - masing-masing hanya 1/10 diameter folikel rambut - mengobati area kulit pada suatu waktu tanpa mempengaruhi jaringan/kulit sehat sekitarnya. Kolom ini merangsang produksi kulit baru yang lebih baik, halus, sehat untuk menggantikan jaringan kulit yang rusak.


Apa sih perbedaan Smartxide dengan Fraxel dan dengan prosedur laser peremajaan kulit lainnya?
Di dunia laser, terdapat dua jenis perawatan laser yang tersedia untuk perawatan kulit/kosmetik; yaitu jenis laser ablatif dan jenis laser non-ablatif.
Perawatan ablatif menggunakan suhu tinggi untuk menguapkan jaringan kulit yang tidak diinginkan, hasilnya lebih efektif, tetapi dengan efek samping yang signifikan/nyata dan butuh beberapa minggu waktu pemulihan (downtime).
Sedangkan perawatan Non-ablatif, memiliki efek samping yang sangat sedikit dan downtime yang rendah, tetapi memerlukan perawatan berkali-kali untuk menghasilkan hasil, dan umumnya hasilnya tidak sedramatis perawatan ablatif.
Nah, Laser Smartxide dan Fraxel tidak termasuk kedalam kedua jenis perawatan ini, namun berada diantara keduanya. Mereka memberikan hasil efektif dan nyata hampir menyerupai pengobatan laser ablatif dengan downtime dan efek samping minimal seperti laser non ablatif. Jadi kita mendapatkan yang terbaik dari dua jenis perawatan tersebut: hasil yang dramatis dan downtimelebih sedikit.
Perbedaannya, Fraxel menggunakan sumber sinar laser Erbium Glass, sedangkan Smartxide menggunakan sumber sinar laser CO2. Perbedaan ini membuat, secara teoritis, Smartxide mampu mencapai kedalaman kulit lebih dibandingkan Fraxel, dimana hal ini penting dalam terapi masalah kulit yang dalam, misalnya akne skar. Namun penting juga diingat, tiap laser akan mempunyai profile risk dan benefit masing-masing, dan umumnya makin efektif laser, maka risiko efek samping juga makin tinggi.

Apa saja manfaat pengobatan Smartxide?
Smartxide dapat digunakan untuk berbagai masalah kulit di berbagai area kulit seperti wajah, leher, tangan, dan lain-lain.

Perbedaan lainnya lagi dengan Fraxel untuk masalah area pengerjaan, Fraxel lebih baik digunakan untuk 1 anatomical unit dibandingkan spot pada area kecil, sedangkan Smartxide dapat digunakan untuk spot area kecil. Jadi bila area yang akan diterapi terbatas/hanya spot / kecil, pilihan utama adalah Smartxide.

Manfaat utama Smartxide adalah:
·      Peremajaan kulit, kulit tampak lebih muda, halus, dan segar
·  Mengurangi garis halus dan kerutan di sekitar mata dan kulit wajah lain
·          Tekstur kulit membaik
·      Mengurangi skar bekas jerawat dan bekas luka bedah
·      Dan yang berbeda adalah efek tightening dari Smartxide lebih baik dari Fraxel. Sehingga lebih cocok untuk peremajaan pada usia diatas 30-40 tahun dimana tightening dibutuhkan.

Terlampir video untuk melihat efek tightening pada kolagen di kulit yang dikerjakan Smartxide. Video saya dapatkan dari vendor Smartxide dan bukan milik saya ya.. Tujuan saya share video ini untuk information & education purpose only. 


Selama ini Smartxide dan Fraxel merupakan laser pilihan saya untuk mengurangi skar bekas jerawat,  skar trauma lainnya yang bersifat setempat (spot) dan juga untuk peremajaan kulit.

Berikut beberapa foto before after laser Smartxide yang saya dapat dari vendor Smartxide. Semua foto merupakan hasil penelitian klinis dokter di luar negeri dan bukan merupakan foto pasien yang saya kerjakan. Sengaja semua nama dokter yang mengerjakan tetap saya sertakan. 


Smartxide untuk Skar Hipertrofik 

Smartxide untuk Skar Jerawat

Smartxide untuk Peremajaan, Kerut Halus, Sun Spots



Apakah ada persiapan sebelumnya melakukan perawatan Smartxide?
Smartxide harus dikerjakan pada kulit yang “primed”, yaitu sudah dipersiapkan sebelumnya dengan menggunakan krim perawatan harian dirumah selama 2-4 minggu sebelum jadwal Smartxide.
Krim perawatan diberikan sesuai dengan permasalahan dan jenis kulit pasien.

Bagaimana prosedur perawatan Smartxide?
Pertama, kulit dibersihkan. Kemudian, sekitar 60 menit sebelum perawatan, salep anestesi topikal akan dioleskan merata pada daerah
Prosedur Smartxide sendiri membutuhkan waktu 20 sampai 25 menit untuk seluruh wajah. Untuk area terbatas (spot), Smartxide selesai hanya dalam 5 – 10 menit.

Berapa kali perawatan yang dibutuhkan dan bagaimana jedanya?
Studi klinis menunjukkan bahwa rata-rata rangkaian pengobatan yang efektif adalah 4 sampai 6 sesi berjarak sekitar 4 minggu sekali.
Hasilnya biasanya mulai terlihat setelah 2 sampai 3 bulan.

Apakah perawatan Smartxide rasanya sakit?

Sebagian besar pasien menggambarkan sensasi panas selama perawatan. Untuk meminimalkan ketidaknyamanan, biasanya saya memberikan salep anestesi (kebal) yang lebih tebal dan merata 60 menit sebelum prosedur.
Berbeda dengan Fraxel, umumnya Smartxide jarang menggunakan Zimmer (udara dingin) yang juga akan mengurangi rasa panas, yang hampir selalu digunakan saat Fraxel. Dan umunya tidak harus minum obat minum anti sakit (yang juga sering diberikan untuk Fraxel) untuk diminum sebelum prosedur dimulai. 

Rasa sakit/panas ini umumnya hilang setelah prosedur selesai, paling lambat 1 jam setelahnya.

Berdasarkan pengalaman pasien yang pernah melakukan ke-dua prosedur baik Fraxel maupun Smartxide, level rasa sakit dan panas yang dirasakan saat tindakan, lebih minimal pada Smartxide. Dengan kata lain, Fraxel lebih sakit/panas dibandingkan Smartxide.


Apa yang terjadi setelah perawatan Fraxel?
Selama 24 jam pertama setelah perawatan, kulit terlihat merah dan mungkin tampak sedikit bengkak. Bengkak umumnya hilang setelah 1-2 hari, merah akan menghilang setelah 3-7 hari.
Selama 1 minggu setelah perawatan, akan diberikan petunjuk krim yang harus digunakan. Krim yang digunakan sehari-hari sementara dihentikan.

Perawatan apa yang harus dikerjakan dirumah?
Selalu oleskan tabir surya dengan SPF 30 atau lebih tinggi, hindari paparan sinar matahari berlebihan selama 3 bulan setelah pengobatan terakhir, dan pakai topi lebar atau payung ketika Anda di bawah sinar matahari langsung.
Selain itu, juga direkomendasikan krim perawatan untuk digunakan selama proses perawatan (4-6 bulan).

Apa efek samping yang dapat terjadi?
Intensitas dan durasi efek samping tergantung pada agresivitas pengobatan dan jenis kulit pasien.
Efek samping sementara yang dapat terjadi meliputi gatal-gatal ringan, kulit kering, mengelupas, dan kulit terlihat lebih gelap dan hiperpigmentasi (bercak gelap). Efek samping seperti  infeksi dan jaringan parut secara teoritis dapat terjadi walaupun jarang.

Sepanjang pengalaman, efek samping yang dapat ditemui pada kulit Asia adalah kemerahan yang berkepanjangan dan hiperpigmentasi, yang akan menghilang dalam 3-12 bulan setelah prosedur selesai. Efek samping lain jarang ditemukan. Efek samping seperti infeksi dan jaringan parut hampir tidak pernah ditemukan.

Walaupun belum diteliti secara pasti, berdasarkan pengalaman, secara umum efek samping Smartxide dan Fraxel mirip, hanya pada Smartxide dengan tipe jenis kulit yang sensitive atau tipe kulit yang rentan merah atau hiperpigmentasi, maka risiko merah dan hiperpigmentasi lebih tinggi dari Fraxel. 

Baik laser Smartxide maupun Fraxel, merupakan laser yang aman dan efektif, namun tetap memiliki risiko efek samping. Risiko efek samping ini akan meningkat pada pasien yang sehari-hari sering terkena panas dan sinar matahari, pasien yang tinggal di kota yang panas/sinar matahari kuat, dan pada pasien dengan kulit sensitif. 

Laser Smartxide tersedia di Erha Clinic Kemanggisan dan sampai saat ini, saya puas dengan hasilnya, terutama untuk mengurangi skar bekas jerawat dan untuk skar traumatik lokal/spot.