Sabtu, 20 Juli 2013

Menghilangkan bercak merah bekas jerawat

Jerawat merupakan masalah yang banyak dikeluhkan pasien saat berkonsultasi. Setelah masalah jerawat stabil teratasi, masalah selanjutnya yang banyak mengganggu pasien adalah masalah bekas jerawat.

Bekas jerawat dapat beragam, yaitu : 
1. Eritema pasca acne : bekas jerawat berupa warna kemerahan yang rata
2. Hiperpigmentasi pasca acne : bekas jerawat berupa warna coklat kehitaman yang rata
3. Acne Scar : jaringan parut bekas jerawat

Khusus di artikel ini, yang akan kita bahas adalah terapi untuk bekas jerawat kemerahan rata yang di dunia medis dikenal sebagai eritema pasca acne.
Untuk terapi acne scar dapat dibaca disini ya.. Terapi Acne Scar

Gambar disadur dari : http-//thescienceofacne.com/ 

Eritema pasca acne atau yang disingkat sebagai EPA, sebetulnya tidak bersifat permanen. Apabila ditunggu, dengan waktu EPA akan memudar perlahan kemudian menghilang. Namun waktu yang dibutuhkan untuk EPA menghilang memang sangat beragam bergantung dari kulit tiap pasien. 
Beberapa pasien dapat hilang sekitar 3-6 bulan, beberapa malah dapat lebih cepat lagi yaitu 1-3 bulan. Namun, pada sebagian besar pasien, EPA membutuhkan waktu 6-12 bulan untuk hilang dengan sendirinya. 
Dan selama EPA belum hilang, pasien akan terus tampak seperti masih berjerawat walaupun sebetulnya bila diraba sudah rata dengan kulit dan tidak ada jerawat lagi. Dan hal ini umumnya dirasa mengganggu untuk pasien. 
Bila EPA dirasa mengganggu, maka dapat dilakukan terapi untuk mempercepat hilangnya EPA. 

Umumnya, terapi EPA dibagi menjadi 2 tahap. 
Tahap pertama dimulai dengan memberikan krim yang mengandung bahan aktif. Salah satu bahan aktif yang banyak dipakai adalah azeleic acid (asam azeleat). Krim berfungsi membantu mempercepat hilangnya bekas warna kemerahan. Krim digunakan setiap hari dirumah dan dinilai hasilnya setelah minimal 1 bulan. 

Bila dirasa ada perbaikan, maka krim diteruskan hingga bercak kemerahan menghilang. Namun apabila dirasa perbaikan minimal atau kurang, maka dapat dilanjutkan ke terapi tahap lanjut, yaitu dengan menggunakan Laser V-beam Perfecta. 

Terapi EPA dengan Laser V-beam Perfecta umumnya perlu dilakukan sebanyak 3-4 kali dengan interval 1 bulan. Setiap kali laser, bercak merah akan tampak lebih merah selama sekitar 3-5 hari hingga maksimal 1 minggu. Setelah itu bercak merah perlahan memudar. Setelah 4 kali terapi, umumnya sudah dicapai perbaikan yang signifikan. 

Demikian, mudah-mudahan berguna ya..
Salam kulit sehat.. 

   


Jumat, 19 Juli 2013

Pilihan Terapi Acne Skar


Acne Scar atau skar/jaringan parut akibat jerawat merupakan masalah yang sering dikeluhkan pasien saat datang konsultasi. Terkadang pasien datang masih dalam fase jerawat aktif, dan kadang pasien datang sudah dalam fase bekas jerawat. Dalam fase jerawat aktif, dimana masih ada jerawat (baik yang meradang maupun hanya komedo), bukan merupakan waktu yang tepat untuk mengobati skar. Sebaiknya pengobatan ditujukan untuk mengatasi dan stabilisasi jerawat dahulu. Setelah jerawat teratasi, pasien masuk ke dalam fase bekas jerawat. Di fase ini, sudah tidak ada jerawat lagi, hanya bekas jerawat saja. 
Bekas jerawat dapat meliputi bekas warna kemerahan, bekas warna kehitaman, dan skar.
Untuk bekas warna kemerahan terapi terbaiknya adalah laser V-beam, dan untuk bekas warna kehitaman terapi terbaiknya adalah kombinasi krim dengan Chemical Peeling (Office Peeling, BHA, Light Peeling), terkadang Laser Pigmen. 
Di artikel ini akan kita bahas yang untuk skar saja ya..

http-/www.ringpfeildermatology.com/images/internal/scar-types


Sebelum memilih jenis terapi, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan :
1.     Kegiatan dan aktivitas sehari-hari. Yang harus diperhatikan : kegiatan sehari-hari banyak terkena panas matahari berlebih , sering diluar ruangan, sering traveling ke tempat yang cuacanya berbeda, harus wajib full make-up setiap hari, harus bertemu klien setiap hari, sering olahraga yang diluar ruangan (basket, diving, dll). Kegiatan-kegiatan ini dapat berpengaruh pada risiko efek samping yang mungkin timbul. Selain itu juga apakah waktu penyembuhan dan kondisi kulit paska tindakan akan mengganggu kegiatan sehari-hari.
2.     Budget vs hasil yang diharapkan. Semua pasien pastinya menginginkan hasil yang seoptimal mungkin dengan biaya se-ekonomis mungkin. Namun tentunya jangan memaksakan untuk melakukan tindakan dengan biaya yang diluar kemampuan hanya demi hasil.  

Laser Fraxel
Disadur dari - http-//www.skincentral.com
Berikut adalah berbagai pilihan terapi untuk Acne Scar :

Pilihan 1. Chemical Peeling
Pilihan yang paling simple dan sederhana adalah Chemical Peeling. Untuk khusus masalah acne scar, Chemical Peeling yang sering digunakan antara lain adalah TCA. Peeling dilakukan 4 hingga 8 minggu sekali bergantung kekuatan dan konsentrasi cairan peeling yang digunakan, dan dilakukan sebanyak 4 kali. 
Setelah Peeling akan terjadi pengelupasan kulit selama sekitar 1 minggu. Kemudian akan tumbuh lapisan kulit baru dengan kolagen baru, sehingga diharapkan perlahan-lahan skar akan naik dan memudar.
Hasil perbaikan skar dengan Peeling tidak sebaik terapi lain yang akan kita bahas disini, namun cukup memberikan perbaikan. Perbaikan yang diharapkan dengan 4x Peeling berkisar 20-30%.

Pilihan 2. DermaRoller atau DermaPen atau CRT 
Pilihan berikutnya adalah dengan DermaRoller (Collagen Induction Therapy) atau DermaPen atau Collagen Rejuvenating Therapy. Terapi ini bukan laser, melainkan menggunakan jarum-jarum kecil yang khusus ditujukan untuk skar. Tindakan dilakukan 1-2-4 minggu sekali sebanyak 5 kali. 
Tiap kali pengerjaan, kulit diarea skar yang dikerjakan akan tampak merah, umumnya berlangsung sekitar 3-5 hari. Diharapkan terjadi proses pembentukan kolagen baru yang akan memudarkan skar yang ada. 
Perbaikan yang diharapkan lebih baik dari hasil dengan Peeling, walaupun masih tidak sebaik hasil dengan Laser. Hasil perbaikan skar yang diharapkan berkisar 30-50%.
Gambar disadur dari www.microneedlingshop.com - Salah satu contoh alat dermapen atau CRT. 


Pilihan 3. Laser Fraxel dan Smartxide
Handpiece Laser Smartxide
Pilihan selanjutnya adalah Laser. Ada 2 Laser yang sering saya gunakan untuk terapi Acne Scar, yaitu Fraxel dan Smartxide. Bahasan lanjut mengenai kedua laser ini silakan dibaca di sini ya..



Tindakan dilakukan sekitar 4 – 6 kali dengan jarak 1 bulan sekali. Tiap kali setelah tindakan, kulit wajah akan tampak merah, berkisar 1 minggu. Energi laser yang masuk ke dalam kulit akan merangsang pembentukan kolagen baru yang akan memperbaiki skar yang ada. 
Hasil perbaikan terapi dengan Laser adalah yang paling baik dibandingkan terapi lain. Perbaikan yang diharapkan adalah berkisar 50-70%.

Nah, mudah-mudahan artikel ini bisa membantu teman-teman dalam memilih terapi yang tepat untuk acne scar ya..
Salam kulit sehat..

Senin, 08 Juli 2013

Laser Smartxide, hilangkan skar yang mengganggu


Sudah lama saya ingin menulis tentang Smartxide. Tapi entah kenapa selalu terlupa dan saya end up menulis tentang topik lain.
Beberapa waktu lalu, saya teringat lagi setelah “diingatkan” oleh rekan pembaca,  Erik dari Balikpapan, untuk menulis tentang Smartxide.

Maka, yuk kita simak bersama ulasan saya tentang Smartxide..
Sengaja polanya saya copas dari Fraxel, supaya teman-teman lebih mudah untuk membandingkan ke-2nya ya..





Smartxide? Laser apa sih itu?
Smartxide (Sx) adalah prosedur laser yang membantu untuk meremajakan kulit. Smartxide termasuk jenis laser fractional, teknologi di mana ribuan kolom laser mikroskopis yang tidak terlihat mata - masing-masing hanya 1/10 diameter folikel rambut - mengobati area kulit pada suatu waktu tanpa mempengaruhi jaringan/kulit sehat sekitarnya. Kolom ini merangsang produksi kulit baru yang lebih baik, halus, sehat untuk menggantikan jaringan kulit yang rusak.


Apa sih perbedaan Smartxide dengan Fraxel dan dengan prosedur laser peremajaan kulit lainnya?
Di dunia laser, terdapat dua jenis perawatan laser yang tersedia untuk perawatan kulit/kosmetik; yaitu jenis laser ablatif dan jenis laser non-ablatif.
Perawatan ablatif menggunakan suhu tinggi untuk menguapkan jaringan kulit yang tidak diinginkan, hasilnya lebih efektif, tetapi dengan efek samping yang signifikan/nyata dan butuh beberapa minggu waktu pemulihan (downtime).
Sedangkan perawatan Non-ablatif, memiliki efek samping yang sangat sedikit dan downtime yang rendah, tetapi memerlukan perawatan berkali-kali untuk menghasilkan hasil, dan umumnya hasilnya tidak sedramatis perawatan ablatif.
Nah, Laser Smartxide dan Fraxel tidak termasuk kedalam kedua jenis perawatan ini, namun berada diantara keduanya. Mereka memberikan hasil efektif dan nyata hampir menyerupai pengobatan laser ablatif dengan downtime dan efek samping minimal seperti laser non ablatif. Jadi kita mendapatkan yang terbaik dari dua jenis perawatan tersebut: hasil yang dramatis dan downtimelebih sedikit.
Perbedaannya, Fraxel menggunakan sumber sinar laser Erbium Glass, sedangkan Smartxide menggunakan sumber sinar laser CO2. Perbedaan ini membuat, secara teoritis, Smartxide mampu mencapai kedalaman kulit lebih dibandingkan Fraxel, dimana hal ini penting dalam terapi masalah kulit yang dalam, misalnya akne skar. Namun penting juga diingat, tiap laser akan mempunyai profile risk dan benefit masing-masing, dan umumnya makin efektif laser, maka risiko efek samping juga makin tinggi.

Apa saja manfaat pengobatan Smartxide?
Smartxide dapat digunakan untuk berbagai masalah kulit di berbagai area kulit seperti wajah, leher, tangan, dan lain-lain.

Perbedaan lainnya lagi dengan Fraxel untuk masalah area pengerjaan, Fraxel lebih baik digunakan untuk 1 anatomical unit dibandingkan spot pada area kecil, sedangkan Smartxide dapat digunakan untuk spot area kecil. Jadi bila area yang akan diterapi terbatas/hanya spot / kecil, pilihan utama adalah Smartxide.

Manfaat utama Smartxide adalah:
·      Peremajaan kulit, kulit tampak lebih muda, halus, dan segar
·  Mengurangi garis halus dan kerutan di sekitar mata dan kulit wajah lain
·          Tekstur kulit membaik
·      Mengurangi skar bekas jerawat dan bekas luka bedah
·      Dan yang berbeda adalah efek tightening dari Smartxide lebih baik dari Fraxel. Sehingga lebih cocok untuk peremajaan pada usia diatas 30-40 tahun dimana tightening dibutuhkan.

Terlampir video untuk melihat efek tightening pada kolagen di kulit yang dikerjakan Smartxide. Video saya dapatkan dari vendor Smartxide dan bukan milik saya ya.. Tujuan saya share video ini untuk information & education purpose only. 


Selama ini Smartxide dan Fraxel merupakan laser pilihan saya untuk mengurangi skar bekas jerawat,  skar trauma lainnya yang bersifat setempat (spot) dan juga untuk peremajaan kulit.

Berikut beberapa foto before after laser Smartxide yang saya dapat dari vendor Smartxide. Semua foto merupakan hasil penelitian klinis dokter di luar negeri dan bukan merupakan foto pasien yang saya kerjakan. Sengaja semua nama dokter yang mengerjakan tetap saya sertakan. 


Smartxide untuk Skar Hipertrofik 

Smartxide untuk Skar Jerawat

Smartxide untuk Peremajaan, Kerut Halus, Sun Spots



Apakah ada persiapan sebelumnya melakukan perawatan Smartxide?
Smartxide harus dikerjakan pada kulit yang “primed”, yaitu sudah dipersiapkan sebelumnya dengan menggunakan krim perawatan harian dirumah selama 2-4 minggu sebelum jadwal Smartxide.
Krim perawatan diberikan sesuai dengan permasalahan dan jenis kulit pasien.

Bagaimana prosedur perawatan Smartxide?
Pertama, kulit dibersihkan. Kemudian, sekitar 60 menit sebelum perawatan, salep anestesi topikal akan dioleskan merata pada daerah
Prosedur Smartxide sendiri membutuhkan waktu 20 sampai 25 menit untuk seluruh wajah. Untuk area terbatas (spot), Smartxide selesai hanya dalam 5 – 10 menit.

Berapa kali perawatan yang dibutuhkan dan bagaimana jedanya?
Studi klinis menunjukkan bahwa rata-rata rangkaian pengobatan yang efektif adalah 4 sampai 6 sesi berjarak sekitar 4 minggu sekali.
Hasilnya biasanya mulai terlihat setelah 2 sampai 3 bulan.

Apakah perawatan Smartxide rasanya sakit?

Sebagian besar pasien menggambarkan sensasi panas selama perawatan. Untuk meminimalkan ketidaknyamanan, biasanya saya memberikan salep anestesi (kebal) yang lebih tebal dan merata 60 menit sebelum prosedur.
Berbeda dengan Fraxel, umumnya Smartxide jarang menggunakan Zimmer (udara dingin) yang juga akan mengurangi rasa panas, yang hampir selalu digunakan saat Fraxel. Dan umunya tidak harus minum obat minum anti sakit (yang juga sering diberikan untuk Fraxel) untuk diminum sebelum prosedur dimulai. 

Rasa sakit/panas ini umumnya hilang setelah prosedur selesai, paling lambat 1 jam setelahnya.

Berdasarkan pengalaman pasien yang pernah melakukan ke-dua prosedur baik Fraxel maupun Smartxide, level rasa sakit dan panas yang dirasakan saat tindakan, lebih minimal pada Smartxide. Dengan kata lain, Fraxel lebih sakit/panas dibandingkan Smartxide.


Apa yang terjadi setelah perawatan Fraxel?
Selama 24 jam pertama setelah perawatan, kulit terlihat merah dan mungkin tampak sedikit bengkak. Bengkak umumnya hilang setelah 1-2 hari, merah akan menghilang setelah 3-7 hari.
Selama 1 minggu setelah perawatan, akan diberikan petunjuk krim yang harus digunakan. Krim yang digunakan sehari-hari sementara dihentikan.

Perawatan apa yang harus dikerjakan dirumah?
Selalu oleskan tabir surya dengan SPF 30 atau lebih tinggi, hindari paparan sinar matahari berlebihan selama 3 bulan setelah pengobatan terakhir, dan pakai topi lebar atau payung ketika Anda di bawah sinar matahari langsung.
Selain itu, juga direkomendasikan krim perawatan untuk digunakan selama proses perawatan (4-6 bulan).

Apa efek samping yang dapat terjadi?
Intensitas dan durasi efek samping tergantung pada agresivitas pengobatan dan jenis kulit pasien.
Efek samping sementara yang dapat terjadi meliputi gatal-gatal ringan, kulit kering, mengelupas, dan kulit terlihat lebih gelap dan hiperpigmentasi (bercak gelap). Efek samping seperti  infeksi dan jaringan parut secara teoritis dapat terjadi walaupun jarang.

Sepanjang pengalaman, efek samping yang dapat ditemui pada kulit Asia adalah kemerahan yang berkepanjangan dan hiperpigmentasi, yang akan menghilang dalam 3-12 bulan setelah prosedur selesai. Efek samping lain jarang ditemukan. Efek samping seperti infeksi dan jaringan parut hampir tidak pernah ditemukan.

Walaupun belum diteliti secara pasti, berdasarkan pengalaman, secara umum efek samping Smartxide dan Fraxel mirip, hanya pada Smartxide dengan tipe jenis kulit yang sensitive atau tipe kulit yang rentan merah atau hiperpigmentasi, maka risiko merah dan hiperpigmentasi lebih tinggi dari Fraxel. 

Baik laser Smartxide maupun Fraxel, merupakan laser yang aman dan efektif, namun tetap memiliki risiko efek samping. Risiko efek samping ini akan meningkat pada pasien yang sehari-hari sering terkena panas dan sinar matahari, pasien yang tinggal di kota yang panas/sinar matahari kuat, dan pada pasien dengan kulit sensitif. 

Laser Smartxide tersedia di Erha Clinic Kemanggisan dan sampai saat ini, saya puas dengan hasilnya, terutama untuk mengurangi skar bekas jerawat dan untuk skar traumatik lokal/spot.